Kamis, 23 Agustus 2012

Perjalanan


Aaaaargh….!!!
                Hari ini perasaanku  tidak karuan, entah kenapa aku rasa ada yang teman-teman sembunyikan  dariku.
“ Ayo kita ke kantin dulu lin!” kata Raisa setelah aku berencana untuk pulang.
                Tanpa berfikir panjang akhirnya aku menerima ajakan mereka untuk  pergi ke kantin sekolah. Aku melihat dari kejauhan keadaan kantin yang sangat ramai, tidak lama mata ku tertuju pada sebuah meja yang ada diujung kantin. Disana ada seorang lelaki, dia bernama Imam, dia lelaki yang telah dekat denganku  selama 1 bulan ini.
                Saat aku berjalan menuju kantin sorak-sorak teman-teman mulai terdengar ,aku pun malu  ketika seluruh mata di kantin tertuju pada kami.
                “ Mam ayolah bicara.” Kata Reza.
                Teman teman menyuruh kami duduk bersama . Tidak lama imam duduk dikursi depanku.  Aku mulai salah tingkah ketika itu.
                Akhirnya Imam menyatakan perasaannya. Seketika perasaan ini bercampur antara senang, kaget, bingung dan malu.Aku berfikir panjang dan akhirnya aku menerima imam.
                Bulan  pertama kami lewati..
                Teman dari Imam akhir akhir ini sering mengirimku pesan singkat. Namanya Gani. Dia memang lelaki yang aku dan teman teman kagumi saat itu. Aku pun sering membalas pesan singkatnya nya karena rasa tidak enak dan aku saat itu hanya menganggap ia sebagai kakak.     
                “ Kamu samsan dengan ka Gani?” Tanya Ayu setelah ia meminjam telfon genggamku.
                “Iya akhir akhir ini.” Jawabku pada Ayu. Entah mengapa wajah teman temanku berubah seperti terkejut dan curiga, tapi aku tidak telalu menganggap itu serius.
                Malam ini perasaanku tidak enak, tidak seperti biasanya Imam membalas pesan dengan sangat singkat. Aku berfikir, apa mungkin dia marah?Tapi jika dia marah, karena apa? Entahlah saat aku tanyakan ia hanya menjawab sedang lelah .
                Pagi ini sikap teman temanku semakin aneh, seperti ada yang disembunyikan dari mereka.  Hari ini juga ada yang aneh dari pesan singkat yang dikirim oleh ka Gani , dan aku sangat risih dengan pesan pesan yang ia kirim.
                Malam tiba seperti biasanya aku dan imam saling mengirim pesan singkat.
“Lagi apa kamu?” Imam bertanya padaku.”
“Lagi smsan sama ka Gani” jawabku.
                Seketika Imam marah mendengar jawabanku tadi, dia berkata bahwa aku seakan tidak menghargainya. Memang itu jawaban yang sangat bodoh yang keluar dari mulutku. Aku menyesal karena jawaban itu Imam berburuk sangka, seakan aku menyukai ka Gani padahal aku hanya menganggapnya sebagai kaka tidak lebih. Malam ini menjadi buruk, Imam seakan tidak peduli atas semua jawaban yang aku berikan.
                Saat tiba disekolah teman teman menayakan apa yang terjadi padaku. Aku menceritakan semuanya. Semua teman teman menyudutkanku, aku tau aku memang salah dan menyesal tapi mereka semua tidak tau apa yang sebenarnya terjadi padaku.
                Aku sedih, sangat sedih ketika aku mencoba bertemu Imam untuk minta maaf dan dia selalu menolak untuk bertemu. Sesalah ini aku?aku sangat takut ketika dia marah, aku takut dia sakit hati dan meninggalkanku. Aku berusaha berfikir positif ketika banyak orang berfikiran negative padaku.
                Malam ini … aku menangis, jujur ini kali pertama aku menangis karna lelaki. Aku sangat menyesal atas semua kebodohan yang aku lakukan. Kenapa aku bodoh saat membalas pesan singkat dari teman pacarku sendiri. Kenapa aku begitu polos tidak menyadari bahwa keramahanku dapat diartikan lain oleh oranglain.
                “ Cobalah minta maaf sekali lagi, mungkin kemarin dia masih emosi.”  Kata zeiny padaku saat melihatku murung di kelas.
                Akupun berfikir untuk meminta maaf kembali pada Imam, kali ini aku pasrah jika dia ingin memutuskanku.
                “Udah aku maafin, tolong jangan diulangin jagalah kepercayaanku baik baik” bunyi sms Imam padaku. Perasaanku sungguh lega. Mulai saat itu aku berfikir bahwa kepercayaan itu sangat penting dalam suatu hubungan. Aku tau, ketika aku merusak kepercayaannya sekarang ,mungkin kepercayaannya tidak akan kembali utuh seperti sedia kala. Tapi aku berjanji dengan sisa kepercayaannya itu aku akan menjaganya dengan sangat baik.
                Bulan ke 2 dan 3
                Orang-orang bilang kami pasangan yang aneh, karena dengan bulan yang semakin bertambah kami sangat jarang bertemu. Ya, mungkin kami hanya bertemu ketika pergi bersama ke sekolah. Kami memang pasangan yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk kesibukan masing masing sehingga kami hanya sering mengirim pesan singkat.
                Saat hal-hal terpenting pun seperti saat ulangtahunku, saat bertemu dia memberi sebuah kado kecil dan langsung pergi. Tapi itu tidak membuat aku sedih. Aku malah sangat bahagia ketika melihat sebuah boneka sapi lucu pemberiannya. Kejadian kedua adalah saat perayaan anniv kami, dia menitipkan cupcake melalui temanku. Aku tidak marah saat dia tidak memberikannya langsung. Aku sangat mengerti.
                Aku akui akupun bukan seperti wanita –wanita lainnya. Aku bukan wanita romantis yang selalu ada disampingnya saat dia butuh. Aku bukan wanita yang dapat bertemu dengannya setiap saat. Dan aku bukan wanita yang dapat memberi perhatian secara langsung padanya.
                Imam juga berbeda dengan laki-laki lainnya. Dia tampak cuek,  tapi aku suka ketika dia tidak banyak bicara tapi dapat memperlakukanku dengan baik. Walaupun menurut orang orang dia lelaki yang cuek tapi aku pikir dia romantis . Romantis itu menurutku bukan sekedar memberi bunga atau seberapa banyak kita bertemu. Tapi seberapa bisa dia menerima kekuranganku, seberapa bisa dia membuatku nyaman, dan seberapa bisa dia mengerti aku.
                “Kalian memang pasangan tidak normal.” Kata Raisa padaku saat tau fotobox yang sudah aku dan imam rencanakan ke 3 kalinya gagal lagi.
                Aku tidak pernah mendengarkan kata-kata orang lain. Karena yang menjalankan hubungan ini aku dan Imam bukan mereka.  Ketika aku dan Imam masih nyaman dengan keadaan kami yang sekarang aku mencoba menikmatinya. Walaupun terkadang aku iri melihat orang orang yang dapat menghabiskan waktu dengan pacarnya dengaan nonton,makan,atau sekedar jalan jalan. Aku yakin suatu saat aku dan Imam akan melakukan itu.
                Bulan 4….
                Bulan ini banyak teman temanku yang berpisah dengan pacarnya, yang rata rata adalah teman Imam. Hampir semua alasan mereka putus adalah karena tmasalah kesetiaan. Jujur aku sangat takut mendengar cerita mereka bahkan sangat takut aku akan merasakan hal yang sama nantinya.
                Setelah lama aku berfikir.. bahwa semua itu pasti ada akhirnya. Jika nanti waktunya mungkin aku dan Imam juga akan berpisah. Tapi sekarang yang aku lakukan adalah untuk terus melakukan yang terbaik untuknya agar aku tidak menyesal nantinya.
               Aku berharap kami dapat terus bersama, disaat cobaan terus menghalangi kami. Aku berharap kami tak akan berpisah ketika semua mecoba memisahkan. Aku berharap kami tak akan berubah ketika keadaan memaksa kami menjadi berbeda. Dan aku berharap ketika kami melakukan kesalahan kami dapat belajar dari kesalahan itu.
-END-
Kisah dari sahabat sendiri,